nusakini.com-Jakarta-Mewakili Wakil Presiden RI, KH Makruf Amin, Menag Fachrul Razi membuka Muktamar ke-14 Persatuan Ummat Islam (PUI). Muktamar berlangsung di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Timur.  

"Saya bangga bisa berada di tengah-tengah bapak ibu sekalian. Saya yakin organisasi Persatuan Ummat Islam yang sudah berusia panjang bisa kita jaga bersama-sama untuk memacu toleransi, memacu membangun umat, dan bangsa, di masa depan. Karena wawasan kita adalah wawasan keislaman dan kebangsaan," kata Menag di Jakarta, Jumat (06/03). 

PUI adalah organisasi yang mempunyai sejarah sangat panjang. Wawasan kebangsaannya tidak perlu diragukan. "Kita semua tentu saja sangat berharap bahwa ke depan betul-betul Persatuan Ummat Islam ini bersama-sama dengan semua komponen bangsa mampu terus menjaga fisik keislaman dan visi kebangsaan negara tercinta ini," tegas Menag. 

Menag lalu mengupas implementasi nilai Pancasil dalam kehidupan beragama. Menurutnya, sila pertama misalnya, mengajarkan bahwa setiap orang harus yakin bahwa agamanya adalah yang paling benar. Namun, tetap menghargai bahwa orang lain juga mempunyai keyakinan yang sama, bahwa agama yang dianutnya juga yang paling benar. 

"Saya yakin bahwa agama yang saya anut paling benar. Tapi saya menghormati pendapat orang lain bahwa agama yang paling benar menurut yang bersangkutan," ujarnya. 

Sila lainnya mengajarkan bagaimana kehidupan beragama berjalan secara adil dan beradab bagi semua agama atau aliran keagamaan apapun. Juga bagaimana agama mempersatukan Indonesia. 

"Kita juga ingin kehidupan beragama yang menghargai kesepakatan dan musyawarah, bukan hanya mau menang sendiri. Juga kehidupan beragama yang memberikan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia apapun agama dan pandangan agamanya," jelas Menag. 

Usai membacakan sambutannya, Menag Fachrul Razi bersama Menteri Sosial Juliari Batubara, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, serta Ketua Dewan Syuro PUI, Ahmad Heryawan, memukul bedug tanda dimulainya Muktamar ke-4 Persatuan Ummat Islam. Muktamar ini mengambil tema  

"Washatiah Islam dan Re-enggneering Organisasi menuju Indonesia Maju". (p/ab)